Terobosan baru lagi, anti rayap bisa dihasilkan dari
pengolahan limbah. Inovasi anti rayap ini dihasilkan dari limbah
bungkil jarak. Yuk, kita Simak penemuan anti rayap dari limbah : BOGOR
(Lampost): Sebuah riset menemukan bahwa limbah sisa pengolahan minyak
tanaman jarak (Jatropha curcas L) bermanfaat sebagai antirayap.
Riset
dilakukan mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor (IPB) Reza Ramadhan, belum lama ini.
Penelitian
difokuskan pada sisa pengolahan minyak jarak yaitu bungkil jarak.
Menurut Reza Ramadhan, rayap merupakan salah satu faktor perusak
bangunan, komponen kayu dalam rumah, buku, arsip, dokumentasi, serta
beberapa jenis tanaman pertanian atau perkebunan.
Rayap adalah
sekelompok serangga yang memiliki kemampuan mencerna selulosa, yaitu
produk alam yang banyak terdapat pada kayu, daun, batang, kertas, dan
karton.
Untuk mengatasi serangan rayap, manusia berupaya melakukan
pengendalian, tapi sebagian besar pengendalian rayap didominasi
penggunaan bahan kimia (termitisida).
Pemilihan bungkil jarak
berdasarkan hasil penelitian bahwa bungkil yang diperoleh dari hasil
pengolahan minyak jarak mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi,
tapi juga mengandung racun yang cukup kuat. Racun tersebut dapat dalam
bentuk risin atau risimin alkaloid.
Risin dan risimin alkaloid
termasuk ke dalam senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif merupakan senyawa
yang memiliki aktivitas biologis terhadap organisme lain atau pada
organisme yang menghasilkan senyawa tersebut. Senyawa bioaktif hampir
selalu toksis pada dosis tinggi.
Artinya, tanaman jarak yang
selama ini dimanfaatkan bijinya untuk menghasilkan minyak jarak dan
bioetanol, maka ampas atau bungkil biji jarak pun bisa dimanfaatlan
sebagai antirayap.
sumber: Lampungpost.com/index.php/agrobisnis/19428
SOLUSI TUNTAS ANTI RAYAP & BASMI RAYAP KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar