Halaman

Jumat, 07 September 2012

Anti Rayap dihasilkan dari PENGOLAHAN LIMBAH Bungkil Jarak

Terobosan baru lagi, anti rayap bisa dihasilkan dari pengolahan limbah. Inovasi anti rayap ini dihasilkan dari limbah bungkil jarak. Yuk, kita Simak penemuan anti rayap dari limbah : BOGOR (Lampost): Sebuah riset menemukan bahwa limbah sisa pengolahan minyak tanaman jarak (Jatropha curcas L) bermanfaat sebagai antirayap.

Riset dilakukan mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Reza Ramadhan, belum lama ini.

Penelitian difokuskan pada sisa pengolahan minyak jarak yaitu bungkil jarak. Menurut Reza Ramadhan, rayap merupakan salah satu faktor perusak bangunan, komponen kayu dalam rumah, buku, arsip, dokumentasi, serta beberapa jenis tanaman pertanian atau perkebunan.

Rayap adalah sekelompok serangga yang memiliki kemampuan mencerna selulosa, yaitu produk alam yang banyak terdapat pada kayu, daun, batang, kertas, dan karton.
Untuk mengatasi serangan rayap, manusia berupaya melakukan pengendalian, tapi sebagian besar pengendalian rayap didominasi penggunaan bahan kimia (termitisida).

Pemilihan bungkil jarak berdasarkan hasil penelitian bahwa bungkil yang diperoleh dari hasil pengolahan minyak jarak mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, tapi juga mengandung racun yang cukup kuat. Racun tersebut dapat dalam bentuk risin atau risimin alkaloid.

Risin dan risimin alkaloid termasuk ke dalam senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis terhadap organisme lain atau pada organisme yang menghasilkan senyawa tersebut. Senyawa bioaktif hampir selalu toksis pada dosis tinggi.

Artinya, tanaman jarak yang selama ini dimanfaatkan bijinya untuk menghasilkan minyak jarak dan bioetanol, maka ampas atau bungkil biji jarak pun bisa dimanfaatlan sebagai antirayap.

sumber: Lampungpost.com/index.php/agrobisnis/19428

SOLUSI TUNTAS ANTI RAYAP & BASMI RAYAP  KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar